Dalam beberapa kali tulisan terakhir dari Rendy Saputra, melalui blast email yang saya terima secara periodik, saya membaca tulisan beliau secara tuntas. Biasanya saya jarang baca blast email. Karena ini urusan bisnis yang menginspirasi, saya sengaja baca sampai tuntas.
Kang Rendy, begitu biasanya Rendy Saputra dipanggil, selalu menyapa pembacanya dengan tulisan yang renyah dan gampang dibaca.
Seperti sohib kentalnya, Dewa Eka Prayoga, yang sering di juluki sebagai “Dewa Selling”, Kang Rendy aktif menulis di media sosial ataupun lewat email.
Iseng-iseng saya menyapa beliau dengan mengirimkan email balasan. Tanpa dinyana dibalas langsung oleh beliau.
Pancingan saya berhasil. Lho.. Kog berhasil?. Ya.. saya sengaja mengirimkan email balasan singkat dan langsung menggugah alam bawah sadar beliau. Membuat kolam yang semakin lama semakin membesar.
Membuat kolam, begitulah istilah para mastah internet. Membuat list building, yang berisi nama, alamat email, nomor telpon dan data lainnya yang dibutuhkan sehingga untuk kemudian hari bisa di prospek. Biasanya sebelum kita masuk ke dalam website, terlebih dahulu kita disajikan form yang harus kita isi, untuk selanjutnya masuk ke page/halaman berikutnya.
Kolam yang sejenis bisa juga didapat dari pixel yang ditanamkan di website, untuk kemudian pada saat kita ber iklan di facebook dengan menggunakan facebook ads, maka pembaca atau prospek yang sering disebut LEADS, masuk ke website kita, juga mengisi form.
Biasanya pixel ini ditanamkan untuk jualan produk via facebook ads dan yang sering menjadi incaran adalah orang yang melakukan pembelian atau “purchase” di website yang telah kita tanam di facebook. Untuk selanjutnya, orang yang membeli tersebut akan dicari kemiripannya profilnya, hobinya, kesukaannya, page yang disukainya dll dengan fasilitas Lookalike Audience (LAA). Kolam yang beginian powerfull banget, begitu kata Koh Denny Santoso.
Kembali ke topik tulisan yang menginpirasi.
Saya terus terang sangat mengagumi anak muda yang jago menulis dan bisa “menyihir” pembacanya sehingga saya bisa larut menghabiskan waktunya dengan membaca seluruh tulisan.
Tidak gampang lho membuat tulisan yang bisa menyihir. Saya yang bercita-cita untuk menjadi penulis pun masih pletat pletot dalam menuangkan ide ke dalam tulisan.
Kadang tulisan saya muter-muter gak karuan ujungnya, kadang straight to the point. Harap maklum saja, profesi saya sehari hari adalah beternak sapi perah dan ayam, tidak membuat saya jatuh cinta kepada dunia internet, hingga suatu ketika usaha sapi perah saya mau bangkrut, mau tidak mau saya harus bangkit dan belajar internet dan juga belajar membuat website.
Begitulah….
Kekaguman saya kepada orang-orang yang jago menulis, jago internet, jago facebook, saya wujudkan dengan meng-add friend mereka di facebook. Jika beruntung, maka saya diterima sebagai friend mereka. Jika kurang beruntung, cukuplah saya menjadi follower mereka di dunia maya.
Well… my brother kang Rendy. Tetaplah menulis dengan tulisanmu yang bernas itu. Tetaplah menjadi lokomotif di Saudagar Nusantara dengan Indonesia Berdaya mu. Tetaplah menjadi obor bagi anak muda yang memang harus menjadi lokomotif kemajuan bangsa ini.
Saya selalu merindukan tulisanmu dan juga tulisan sohibmu, Dewa Eka Prayoga.
Salam dari Sentulfresh,
21 April 2018.
mantab juga ini bang…
emang semua itu perlu proses pembelajaran… dan kita hidup ini pun juga belajar….
mantab juga ini bang…
emang semua itu perlu proses pembelajaran… dan kita hidup ini pun juga belajar….