Arisan yang diadakan pada hari minggu 14 Februari 2016 di Anjungan Lampung TMII ternyata menyimpan beberapa kisah lucu, horor dan misteri. Semuanya kisah nyata dan saya mendapatkan kisah itu langsung dari sumbernya. Tulisan ini juga akan mengisahkan petualangan saya selama 1 jam di Taman Mini, OMG…
Penasaran ..? Saya mulai dengans cerita Ocha, nama akrab dari rekan kita Rosalina, yang ending ceritanya membuat deg-degan yang mendengar.
Kisah pertama : Hampir Diculik
Ocha sudah bertekad bulat untuk pergi ke arisan Smanda 89 di Jakarta, sehingga dia membeli tiket pesawat dari Bandar Lampung ke jakarta. Tak dinyana, sesampainya ocha di Bandara untuk check in, ternyata tiket yang dibeli salah. Tiket tersebut adalah tiket dari Jakarta menuju Bandar Lampung, OMG… Permulaan yang kurang baik. Tak apalah, pikir Ocha. The show must go on.
Setelah mendapat tiket BDL-JKT dengan menambah uang pembelian, Ocha sedikit tenang. Duduk di ruang tunggu sambil sesekali melihat jam. Tapi apa lacur, tunggu punya tunggu datanglah musibah kedua : Pesawat delay selama 2 jam. Aneh bin ajaib, kenapa kog susah amat yaa mau pergi ke Jakarta, demikian pikir Ocha.
Lagi-lagi… The show must go on. Layaknya petarung sejati, ocha sudah kepalang basah, nasi sudah menjadi bubur. Meskipun delay, Ocha meneruskan niat awalnya dan menumpang pesawat terbang dari bandara Radin Inten menuju Bandara Soekarno Hatta.
Sesampainya di bandara Soekarno Hatta, Ocha bergegas memesan taksi. Pikirnya, supir taksi pasti tahu nih Taman Mini. Masak taman mini segede gaban gak tahu. Malam pun telah tiba dan matahari sudah tenggelam. Ocha menumpang taksi dari bandara menuju Anjungan Lampung TMII.
Sesampainya di taman mini, mobil taksi tersebut ternyata tidak kunjung tiba di anjungan lampung. Entah kenapa firasat Ocha menjadi buruk, jangan-jangan supir taksi ini akan berbuat tidak baik. Jadilah Ocha minta turun di suatu sudut di Taman Mini tersebut.
Tahukah saudara, bahwa situasi pada malam hari itu demikian mencekam karena lampu penerangan di sekitar taman mini ternyata sangat minim. Hampir-hampir gelap yang ada sejauh mata memandang. Ocha yang sedikit takut segera menelpon Edwin Azwar, yang pada saat itu juga baru tiba di Taman Mini dengan menumpang fortuner milik Bayu Tejo Kartiko.
Dengan sigap Edwin bilang ke Ocha, untuk menunggu mereka saja. “Jangan naik mobil apapun sampai kami tiba”, demikian Edwin berujar di ujung telpon. Tunggu punya tunggu, ternyata ada mobil Kijang Innova menghampiri Ocha. Dengan spontan Ocha tanya ke driver Innova : “mobil Edwin yaa?”. Ia sedikit curiga. Tak lama kemudian Edwin menelpon Ocha untuk menunggu, “ kami naik fortuner putih” ujar Edwin.
Untunglah Ocha belum naik ke Innova tersebut. Bagaimana jika hal itu terjadi? OMG… Alhamdulillah kejadian yang ketiga kali ini tidak menjadi musibah. Ocha berhasil ditemukan oleh Bayu dan Edwin dan akhirnya naik ke mobil menuju penginapan di anjungan Lampung.
Kejadian ini terus terang membuat suasana hati Ocha dan kami yang mendengar kisahnya menjadi dag-dig dug. Karena memang situasi pada malam hari itu demikian seramnya. Mirip dengan kisah Perempuan di Sarang Penyamun.
Kisah kedua : Tersasar
Kisah yang lain terjadi pada diri saya pribadi. Dengan Pede nya saya menyetir Veloz sendirian menuju Taman Mini. Dalam hati saya, kan saya pernah ke anjungan Lampung. Bismillah saja deh, lanjut sendirian kesana.
Sesampainya saya di Taman Mini, saya langsung mengikuti petunjuk arah yang ada di setiap sisi jalan. Di beberapa pertigaan jalan, saya sudah mulai ragu. Akhirnya saya tanya ke satpam dimana letak anjungan Lampung. Satpam langsung kasih rute :”bapak terus saja… nanti ketemu anjungan jawa barat, nah.. di sampingnya ada anjungan Lampung. Tapi bapak mutar danau terus yaa.. nanti Lampung ada di sebelah kanan.
Tanpa ragu saya langsung menginjak gas mobil secara perlahan dan mengikuti mobil yang ada di depan. Perjalanan kali itu agak tersendat karena memang situasi agak padat. Di Kiri kanan jalan terlihat parkiran penuh dengan mobil.
Tak dinyana… bukannya sampai ke anjungan Lampung, eh.. alih-alih mau sampai malahan saya balik lagi ke tempat awal dimana saya masuk ke taman mini : di Gerbang 1. OMG…. ancur mina… balik maning son….
Agak sedikit putus asa, saya segera mencari peta lokasi yang ada di pinggir jalan di situ. Saya lihat memang anjungan Lampung berada tidak jauh dari anjungan Jawa Barat. Tapi saya tidak putus asa, kembali saya tanya satpam: dimana tepatnya anjungan lampung?
Alhamdulillah… ada titik terang dari salah satu satpam. Saya dikasih clue untuk mencari anjungan jawa Tengah. Nah… dari situ bapak jalan perlahan saja, nanti ada belokan ke kanan, trus langsung belok dan lihat anjungan Jawa Barat. Tidak berapa lama, taraaaa…. Alhamdulillah.. setelah hampir 1 jam jalan jalan di taman mini, akhirnya saya sampai juga di anjungan Lampung.
Perjalanan yang luar biasa…. Taman Mini yang gak seberapa luas itu harus saya tempuh selama 1 jam perjalanan.
Ternyata kisah saya ini tidak luar biasa. Setelah bercengkrama dengan beberapa teman, ternyata mereka pun mengalami nasib sial seperti saya, tersasar dan keliling taman mini selama 1 putaran, hehehe…. saya pun sedikit lega menarik nafas panjang. Saya kira saya satu-satunya orang bodoh yang keliling keliling TMII, ternyata saya memiliki banyak follower yang sama-sama tersasar, hahahaha….
Sebelum saya tutup, ada beberapa postingan foto yang mau di tayangkan disini, biar gak penasaran katanya.
Catatan foto
Ada persamaan dan perbedaan diantara kedua foto diatas. Yang sebelah kiri adalah Zulfikar sang motivator yang diapit oleh 2 wanita cantik di kiri dan kanannya dan foto di kanan adalah saya diapit oleh masing-masing 1 orang wanita cantik. Kami berdua sama sama dipanggil Zul, dan sama-sama di apit wanita. Zulfikar lebih beruntung diapit oleh 4 wanita cantik, hehehe….
Kedua pengalaman menggelikan dan mengerikan ini HANYA terjadi di reuni / arisan smanda 89 di Taman Mini. Mudah-mudahan kejadian ini tidak menimpa saudarku yang lain. Saya sarankan hati-hati dan tidak sok tahu yaa, soalnya kalo kejadian sama anda, aduuhh… bisa saya pastikan sayalah yang pertama kali tertawa terpingkal-pingkal akibat kesasar.
Salam kesasar.
TMII, 15 februari 2016