Apa yang terbayang jika kita menyebutkan kata “lurah”? Tentunya ada hubungannya dengan Kelurahan atau Desa. Dulu sebutan Lurah disematkan kepada Kepala Desa, sehingga terkadang kepala desa saat ini seringkali dipanggil dengan Lurah juga.
Lain kelurahan, lain pula dengan Komunitas Frozenfood Indonesia. Sebutan ini awalnya adalah candaan dari ibu Risa Utami, juragan Bandeng dengan merk Otak-otak bandeng Pesona Rasa, pada saat kopdar di Sentulfresh.
Kopdar ini adalah kelanjutan dari pertemuan para produsen makanan beku se jabodetabek di Badan POM (Pengawasan Obat dan Makanan) pada saat ada pelatihan keamanan pangan. Tidak kurang dari 60 an orang, kalau tidak salah, yang ikut kopdar di Sentulfresh.
Dari awalnya candaan, akhirnya sebutan Lurah tersebut melekat ke saya dan sebutan “carik” melekat kepada ibu Risa Utami atau biasa kami panggil Buris, di forum admin frozeners.
Terus terang agak aneh saja di telinga jika saya dipanggil : paketu. Agak janggal dan juga terkesan ada hierarki nya. Saya tidak suka dengan birokrasi dan tidak suka di sanjung-sanjung. Bagi yang kenal saya sewaktu sekolah, sebenarnya saya dikenal sebagai anak introvert. Sifat ini menurun ke anak saya yang bungsu, Rahma, yang memiliki karakter Feeling Introvet (FI) dalam test STIFFIn.
Saking pemalunya saya, maka pada tiap kali kesempatan saya memang tidak pernah menonjol, baik dalam organisasi maupun di kelas. Menjadi pengurus OSIS adalah hal yang luar biasa bagi saya. Bahkan menjadi pengurus organisasi di Kampus atau Program Studi pun saya tidak pernah. Aneh bin ajaib, pada saat saya memulai usaha yoghurt, eh,, ternyata saya diangkat menjadi ketua alias Lurah Frozeners.
Komunitas Frozenfood Indonesia memiliki anggota yang berlatar belakang berbeda-beda. Bahkan banyak diantaranya adalah “pentolan” di beberapa organisasi penting. Sebut saja organisasi TDA, asosiasi UMKM Kabupaten atau kota, bahkan banyak yang sudah menjadi mentor, di bidangnya masing-masing.
Alhasil, menjadi lurah di frozeners ini menantang sekaligus menguji nyali Bayangkan saja, saya bisa bisa nya pemula ini “menegur” member yang sudah senior karena, katakanlah melakukan suatu hal yang kurang baik, misalnya posting sesuatu di wall WAG. Tentunya ada rasa euwuh pakewuh. Tapi dasar saya orang sumatera, saya terabas saja. Toh yang saya katakan adalah benar. Tentunya, saya utarakan dengan bahasa yang sopan, sebisa mungkin sopan.
Baru-baru ini saya mewacanakan penggantian lurah. Secara berseloroh saya minta kepada salah satu member senior, yang kami panggil Babeh, boss nya Bandeng Rorod, untuk menjadi lurah GEN-B. Kontan si babeh menolak, hahaha….. padahal saya berharap beliau atau siapa saja bisa menggantikan saya.
Gak enak lho jadi lurah. Kalau Lurah beneran kan dapat “tanah bengkok”, lha… ini lurah nya gak dapat apa apa, hehehe…. kayak matere aja yaa. Gak lah… saya ikhlas kog menjadi lurah. yang penting, warga nya jangan ada yang nakal. Nakal-nakal dikit, boleh lah… asal jangan datang gak bawa upeti, (lho….).
Well… demikianlah sekilas info mengenai jabatan lurah di Komunitas Frozenfood Indonesia, komunitas yang keren sekali, yang selalu di incar dengan MD nya, sampai-sampai kami membuat grup Rindu MD, itu adalah diskusi mengenai MD yang menjadi “momok” bagi produsen makanan beku yang ingin mengedarkan produk nya di pasaran.
Sampai jumpa di tulisan berikutnya…
Hidup pak lurah…..hehehe