Itulah materi pagi hari tadi yang saya berikan kepada anak anak saya, 28 santri penghafal Al Quran di musholla Baitur Rahma, Materi pertama untuk memulai kelas entrepreneur selama 1.5 jam di minggu pertama kehadiran mereka di Pesantren Tahfidz Akbar.
Bermula dari hal kecil, impian masa kecil, yang kemudian di tuliskan di secarik kertas, dan divisualisasikan dengan gambar dan ditempelkan di kamar. Itulah cara sederhana yang seringkali di praktekkan untuk membangkitkan alam bawah sadar sehingga dengan kekuatan tersembunyi tersebut bisa membangkitkan energi yang luar biasa untuk mewujudkan mimpi tersebut.
Ternyata tidak mudah menterjemahkan bahasa teori ke dalam bahasa dunia anak. Untuk anak berumur 11 hingga 16 tahun diperlukan bahasa yang sederhana yang mudah difahami oleh mereka. Perlu diberikan analogi yang berhubungan dengan dunia mereka, sehingga dengan contoh sederhana tersebut, pesan yang ingin kita sampaikan bisa diserap oleh mereka.
Uniknya, terkadang mereka mendengar “kuliah” saya sambil tidur-tiduran di karpet masjid. Ada juga yang santai sambil bertelekan tangan di dagu, juga ada yang serius mendengarkan sambil mencatat, tipikal anak yang rajin.
Bagi saya “fine-fine” saja manakala suasana santai itu terjadi di kelas saya. yang penting mereka menyimak dan mengerti materi apa yang saya berikan.
Jadilah orang “gila“, yang semakin tidak mungkin mimpi itu diwujudkan, dan semakin orang banyak meragukan kemampuan kita, maka akan semakin kuat energi untuk mewujudkannya. Saya analogikan dengan Mestakung.
Mestakung, atau semesta alam mendukung, akan senantiasa berlaku. Tidak terkecuali bagi santri di Pesantren Tahfidz Akbar. Mestakung ini meliputi orang tua wali santri, nenek, kakek, adik, kakak dan juga lingkungan yang ada disini.
Mestakung memang agak abstrak. Untuk memahaminya ini dengan lebih baik, kita sebaiknya sering sering membaca motivasi rohani yang diberikan oleh Ustadz Yusuf Mansur, dengan keajaiban sedekahnya. Juga sering baca buku Ippho “Right” Santosa dengan Sepasang Bidadarinya, juga buku sejenis seperti “Think Big”, dan banyak buku motivasi lainnya.
Bagi saya pribadi, mengkomunikasikan message atau visi saya adalah saya akan beritahukan ke dunia luar, di luar diri saya, seperti istri, anak, karyawan, pengunjung Sentulfresh, teman-teman yang berkunjung ke sini. Sebagai contoh adalah orangtua kami ingin agar di tempat ini didirikan Pesantren. Saya mengartikannya sebagai: Goals utama saat ini adalah mengumpulkan uang dari bisnis edufarm, bisnis yoghurt, bisnis ayam, bisnis tanaman, bisnis training (yang akan saya buat) sehingga di tahun 2018 terkumpul uang dengan persyaratan minimal untuk membangun Pesantren permanen di Sentulfresh.
Sekilas itu tidak mungkin atau paling tidak sulit dicapai. Karena minimal saya harus mengumpulkan satu milyar rupiah untuk membangun pondasi dan membentuk bangunan pesantren tersebut, dengan persyaratan minimal.
Tapi saya percaya akan Mestakung, semesta alam mendukung. Apa unsur mestakungnya? Doa para santri penghafal Al Quran yang saat ini sedang menimba ilmu di Pesantren Tahfidz Akbar, Insya Allah akan menjadi pendorong yang luar biasa, yang sangat saya percayai, sehingga mimpi ini bisa terwujud. Dengan Bismillah, sesuatu yang terlihat mustahil, akan menjadi kenyataan dengan kuasa Allah.
So…. mereka, para santri, saya berikan PR utk menuliskan setiap hari di kertas kosong selama 1 minggu atau 7 hari, setiap pagi sehabis shalat tahajud. setiap minggu, PR tersebut akan saya check dan akan saya evaluasi.
Yang mereka tulis adalah dengan format sbb:
Saya Ahmad Fariz, Lc, Al Hafidz.
Saya adalah Penghafal Al Quran yang hebat.
Saya adalah pengusaha muslim yang hebat.
Jika diulang selama 40 hari berturut turut, Insya Allah mestakung nya akan semakin kuat.
Demikianlah hari pertama saya mengajar santri di Pesantren Tahfidz Akbar. Hari yang membuat saya ketagihan mentransformasi nilai nilai yang saya fahami sebagai nilai yang menggabungkan antara spirit rohani dengan spirit dunia, yang akan kami wujudkan di sini.
Sentulfresh, Jum’at 21 Juli 2017