Skip to content
Zulham Ariansyah
Zulham Ariansyah

Belajar Menjadi Orang Baik

  • Home
  • Belajar Bisnis
  • Artikel
  • Sisi Lain
  • Sentulfresh
  • Ponpes Tahfidz Akbar
  • About Me
Zulham Ariansyah

Belajar Menjadi Orang Baik

pembuatan cuka pempek fermentasi

Pembuatan Cuka Pempek Menggunakan Teknologi Fermentasi

administrator, December 20, 2015

Tulisan ini dibuat untuk melengkapi sharing bisnis (sharbiz) oleh ibu Dwi Pempek Saudara di Grup WA room 2 pada hari Sabtu 19 Desember 2015. Selain menggunakan cuka biasa, ternyata ada juga cuka pempek menggunakan teknologi fermentasi sederhana yang bisa diaplikasikan oleh UKM produsen pempek.

pembuatan cuka pempek, skripsi zulham ariansyahSebagian besar isi tulisan ini disadur dari skripsi saya pribadi sewaktu menimba ilmu di Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung dengan judul skripsi : Mempelajari Pembuatan Cuka Pempek.

Pempek merupakan salah satu makanan tradisional Indonesia yang mempunyai cita rasa khas yang banyak dijual di warung atau dijajakan pedagang keliling dan disukai sebagian besar masyarakat, khususnya masyarakat daerah Sumatera Bagian Selatan.

Sebagai makanan jajanan, pempek dikonsumsi bersamaan dengan kuahnya yang lazim disebut cuka pempek. Kombinasi formula bumbu cuka pempek bervariasi dan memiliki cara pembuatan yang berbeda-beda antar-penjual. Cuka pempek tersebut dapat berupa cuka segar ataupun cuka yang telah diperam selama satu hingga dua hari.

Dari sekian banyak resep pembuatan cuka pempek yang beredar di pasaran, sebagian besar menggunakan bahan cuka, asam jawa, gula merah (aren), bawang putih sebagai bahan bumbu utama selain tentu saja air putih sebagai komponen utama pembuatan cuka pempek.

Apa sih fermentasi itu?. Fermentasi bahan pangan merupakan hasil kegiatan beberapa jenis mikroorganisma. Mikroorganisma utama dalam fermentasi bahan pangan adalah bakteri pembentuk asam laktat, bakteri pembentuk asam asetat, dan beberapa khamir penghasil alkohol.

Pembuatan cuka pempek menggunakan teknologi fermentasi ini dilakukan tanpa penambahan biakan murni atau lebih dikenal dengan fermentasi spontan.   Pemeraman umumnya dilakukan selama 1 sampai 2 hari.

Adanya mikroorganisme yang tumbuh alami pada proses fermentasi/pemeraman tersebut akan menghasilkan rasa dan aroma cuka pempek yang lebih enak. Adanya aktivitas mikroorganisme tersebut akan menghasilkan komponen volatil (berbau) seperti etanol, asam laktat, asam asetat dan beberapa komponen volatil lainnya. Komponen volatil ini yang menyebabkan cuka berbau harum khas.

Mikroba yang banyak berperan pada fermentasi cuka pempek ini diduga berasal dari jenis Lactobacillus sp dan Pediococcus sp. Selain menghasilkan asam laktat, bakteri baik tersebut juga menghasilkan gas karbondioksida.

Selama pertumbuhannya, bakteri tersebut membutuhkan nutrisi yang cukup untuk metabolismenya. Nutrisi tersebut meliputi vitamin, asam amino (protein), aam lemak, garam dan karbohidrat. Kebutuhan nutrisi tersebut tercukupi dari penggunaan gula aren (atau gula kelapa) dan garam. Sedangkan penambahan bumbu-bumbu seperti bawang putih, asam jawa, cabe rawit, dan ebi selain memberikan daya awet, juga memberikan kontribusi pada aroma, rasa, dan warna dari cuka pempek.

Resep Cuka Pempek

Ada 5 formula atau resep yang saya gunakan selama penelitian. Anda boleh menggunakan ke-5 resep tersebut dan menggunakan rekomendasi lama fermentasi/pemeraman yang berbeda antar-resep cuka pempek.

Berikut daftar 5 resep cuka pempek beserta cara pembuatan cuka pempek.

  1. Formula I

Bahan yang digunakan adalah air 2 gelas ( 480 ml), gula aren 180 gram, garam 5,7 gram, asam jawa 50 gram, bawang putih 27,5 gram dan cabe rawit 16,2 gram.

Cara Pembuatan:

  • Bawang putih, cabe rawit, dan garam digiling kasar.
  • Air asam dan gula aren bersama air dimasak kemudian masukkan bumbu pertama.

(sumber: Nanda, Pangkal Pinang – Bangka)

  1. Formula II

Bahan yang digunakan adalah air 500 ml, gula aren 100 gram, garam 5,7 gram, ebi 50 gram, cuka 22,5 ml, kecap manis 50 ml, bawang putih 16,5 gram, dan cabe rawit 16,2 gram.

Cara Pembuatan

  1. Bawang putih, cabe rawit dan gram digiling kasar.
  2. Ebi direndam dalam air, kemudian dihaluskan.
  3. Air, gula, asam, dan kecap dicampur dan dimasak, kemudian seluruh bumbu dicampurkan. Setelah agak dingin masukkan cuka ke dalam campuran.

(sumber: Ruspandanwangi, Tanjung Pandan – Belitung)

  1. Formula III

Bahan Yang digunakan adalah air 3 gelas (720 ml), gula aren 250 gram, bawang putih 27,5 gram, cabe rawit 16,2 gram, cuka 15 ml, dan garam 11,4 gram.

Cara pembuatan:

  1. Gula aren bersama garam dan air dimasak sehingga mendidih, kemudian saring kotorannya.
  2. Campur bawang putih dan cabe rawit yang telah digiling ke dalam rebusan tadi kemudian masak kembali. Setelah agak dingin masukkan cuka.

(sumber: Titik dan Neneng, Palembang)

  1. Formula IV

Bahan yang digunakan adalah 250 gram gula aren, 16,2 gram cabe rawit, 27,5 gram bawang putih, 50 gram asam jawa, 8,5 gram tongcai, 750 ml air matang, 22,5 ml kecap manis, dan 11,4 gram garam.

Cara pembuatan:

  1. Gula aren, asam, dan air direbus hingga mendidih dan larut. Setelah itu disaring dan dipanaskan kembali.
  2. Cabe rawit dan bawang putih digiling kasar beserta tangkai dan kulitnya bersama garam, kemudian masukkan bumbu pertama ke dalam rebusan.

(sumber : Purnama, majalah Kartini 1993)

  1. Formula V

Bahan yang digunakan adalah air 800 ml, gula aren 550 gram disisir halus, garam 5,7 gram, asam jawa 50 gram, bawang putih 66 gram, cabe rawit 16,2 gram, kecap manis 37,5 ml, minyak kelapa 15 ml, dan cuka 37,5 ml.

Cara Pembuatan:

  1. Rebus air, gula, asam, dan kecap hingga mendidih, angkat saring dan sisihkan.
  2. Panaskan minyak kelapa, tumis bumbu sampai harum. Masukkan campuran pertama, aduk, dan rebus hingga mendidih. Setelah agak dingin, masukkan cuka ke dalam campuran.

(sumber: Taufik dan Eswahyuni, Tabloid Wanita Indonesia, 1992)

Catatan:

  1. Air yang digunakan adalah air matang.
  2. Cuka yang dipakai adalah cuka makan (mengandung 15% larutan asam asetat)
  3. Semua peralatan yang dipakai sebaiknya dibilas dengan air panas.

Setelah diperam selama 1-5 hari, semua formula tersebut diuji organoleptik/ uji kesukaan yang meliputi uji warna, aroma, adanya buih dan kekentalan.   Ternyata setelah diperam selama 1 bulan dalam suhu kamar (30 derajat Celcius), formula III menunjukkan response yang paling baik yaitu tidak basi.

Dari lima formula diatas didapat formula yang paling enak dengan lama fermentasi/pemeraman tertentu. Saya merekomendasikan untuk menggunakan Formula I dengan lama fermentasi 3 hari, formula II dan IV dengan lama fermentasi 1 hari dan formula III dan V selama 2 hari fermentasi.

Demikian saya resumekan dari skripsi saya dengan judul “Mempelajari Pembuatan Cuka Pempek” yang sampai saat ini belum saya aplikasikan ke dunia bisnis.

Mudah-mudahan hasil penelitian ini yang saya publikasikan di blog pribadi saya bisa bermanfaat bagi rekan-rekan UKM, terutama bagi Komunitas Frozenfood Indonesia.

Silahkan share sebanyak mungkin tulisan ini jika dinilai bermanfaat bagi teman yang lain. Tentu saja, jangan lupa mencantumkan copyright di bawah tulisan anda dengan link www.zulhamariansyah.com

Untuk berdiskusi mengenai hasil penelitian saya bisa di WA 0857-1860-5604 dan Telegram 0813-113-98801.

Share this:

  • Click to share on Facebook (Opens in new window) Facebook
  • Click to share on X (Opens in new window) X

Like this:

Like Loading...

Related

Belajar Bisnis Sisi Lain cara membuat cuka pempek agar kentalcara membuat kuah pempek sederhanacuka pempekcuka pempek fermentasicuka pempek kentalcuka pempek yang enakcuko pempekpempekresep cuko pempek candyresep cuko pempek dosresep cuko pempek yang mantaptongcai untuk cuko pempek

Post navigation

Previous post
Next post

Related Posts

Perjalanan hari ini, 11 Maret 2016 : KRL – BPOM dan Stasiun

March 11, 2016

Hari Jumat ini, 11 Maret 2016 saya mulai dengan aktivitas yang cukup membuat tergesa-gesa.  Agenda utamanya adalah menghadiri pertemuan di BPOM di Jalan percetakan negara no 23 Jakarta Pusat untuk membicarakan Rencana Pelaksanaan Pendampingan UMKM Pangan untuk mendapatkan MD. Ritual sehari-hari dimulai dari membangunkan Akbar dan Rahma untuk bersegera mandi…

Share this:

  • Click to share on Facebook (Opens in new window) Facebook
  • Click to share on X (Opens in new window) X

Like this:

Like Loading...
Read More

Istirahat di Tempat Tidur, Sunatullah Yang Tidak Bisa Dihindari

January 21, 2016

Pagi ini, di saat saya mengetikkan tombol keyboard dari Dell merah saya, saya berada di ruangan yang asing sekali. Di ruangan berukuran 4 x 8 meter yang bercat putih, dengan dua sofa hitam di bawah televisi dan AC ber merk Panasonic, saya terdampar istirahat di tempat tidur putih.  di sebelah…

Share this:

  • Click to share on Facebook (Opens in new window) Facebook
  • Click to share on X (Opens in new window) X

Like this:

Like Loading...
Read More

Beberapa Pelajaran Dunia Yang Saya Dapatkan Selama Menginap di RS

January 22, 2016

Hidup di dunia ini hanya sementara.  Ungkapan itu seringkali kita temui manakala kita membaca mengenai topik tadabur alam, ataupun topik mengenai mati. 21 januari 2016 pada siang hari pukul 14.00 WIB, saya memasuki Rumah Sakit PMI Bogor.  Namanya saja rumah sakit, jadi kita sedang berkunjung ke rumah dimana di tampung…

Share this:

  • Click to share on Facebook (Opens in new window) Facebook
  • Click to share on X (Opens in new window) X

Like this:

Like Loading...
Read More

Comment

  1. Rahasia Awet Muda says:
    June 17, 2017 at 11:30 pm

    Terima kasih tips-nya

    Loading...
    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • Menggali Kreativitas Santri Ponpes Tahfidz Akbar
  • Belajar Jualan di Shopee
  • Mengikuti Kajian Rutin KMS IPB 31
  • Berburu Buku di Market Place
  • Apa itu Komunitas Jual Beli Berkah secara online?

Categories

  • Artikel
  • Belajar Bisnis
  • Bisnis Ayam Broiler
  • Catatan Pinggir
  • Celoteh di Facebook
  • Harga Posko Ayam
  • Harga Posko Telur
  • Inspirasi
  • Ippho Santosa
  • Kata Bijak
  • Pertanian
  • pesantren akbar
  • Peternakan
  • Rumah Tahfidz Akbar
  • Sapi Kurban Terbesar
  • Sentulfresh in Media
  • Sentulfresh Indonesia
  • Sisi Lain
  • Wisata Edukasi

Archives

  • October 2020
  • September 2020
  • February 2020
  • January 2020
  • November 2019
  • June 2018
  • May 2018
  • April 2018
  • November 2017
  • October 2017
  • September 2017
  • July 2017
  • May 2017
  • January 2017
  • October 2016
  • September 2016
  • August 2016
  • July 2016
  • June 2016
  • May 2016
  • April 2016
  • March 2016
  • February 2016
  • January 2016
  • December 2015
  • September 2015
  • July 2015
  • June 2015
  • April 2015
  • March 2015
  • February 2015
  • January 2015
  • April 2014
  • March 2014
©2025 Zulham Ariansyah | WordPress Theme by SuperbThemes
%d