zulhamariansyah.com. Pada bulan April 2014 yang lalu, Harian Kompas meliput Sentulfresh Indonesia dan menuangkan pengalamannya berkeliling farm pada tulisan yang dimuat pada 12 April 2014 di halaman 27.
Berikut tulisan yang saya sadur dari media online kompas.com:
Masih di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, banyak lokasi keren menunggu dikunjungi. Untuk menjinakkan rasa lapar, setidaknya ada empat lokasi yang menyuguhkan menu goyang lidah. Mal Bellanova yang langsung terlihat setelah keluar Pintu Tol Sentul City menawarkan foodcourt dengan beragam makanan. Kalau mau membeli bekal, mampir saja ke supermarket di mal ini.
Dari pintu tol ke arah kanan, kemudian berbelok ke kiri ke arah kompleks Grand Sentul, ada Restoran Tumbar Jinten dan Karimata. Tumbar Jinten lengkap menyediakan menu tradisional, seperti aneka olahan ikan gurami, sementara Karimata terkenal dengan masakan ikan dalam bambu.
Bermobil sekitar 2 kilometer dari Tumbar Jinten, ada Sentulfresh Eduwisata Farm. Memang agak sulit mencapainya karena tidak ada papan petunjuk arah ke peternakan ini. Biasanya, peminat wisata edukasi peternakan ini membuat janji dulu dengan pengelola melalui telepon atau situs resmi. Tempat wisata edukasi peternakan ini tepatnya berada di Kampung Cijulang, Desa Cadasngampar, Sukaraja.
Pemilik dan pengelola Sentulfresh, yaitu Zulham Ariansyah, mulai mengembangkan peternakan sapi sejak empat tahun lalu. Namun, baru dua tahun terakhir, peternakan itu dibuka untuk wisata edukasi peternakan bagi murid TK serta pelajar SD dan SMP.
”Keluarga-keluarga juga sekarang sudah mulai banyak yang datang. Namun, sebelumnya harus dengan perjanjian, sebagaimana kalau kami menerima pelajar berwisata ke sini. Sebab, kami harus mempersiapkan dahulu untuk keselamatan pengunjung dan juga ternak,” katanya.
Mengenal peternakan
Di areal peternakan seluas 2 hektar, ada dua kandang yang berisi sekitar 50 ekor sapi perah. Ada juga kandang ayam negeri dan juga belasan kolam ikan.
Berkunjung ke sini, akan dijelaskan bagaimana cara memelihara sapi dan memerah susunya. Selain itu, juga akan diajarkan bagaimana mengolah susu sapi menjadi yoghurt. Anak-anak kecil bisa menunggang anak sapi.
Rambo, anak sapi berusia 1,5 bulan, menjadi favorit wisatawan cilik di sini. Bulunya yang tebal dengan warna dominan hitam, kepala terbalut bulu putih, mata lebar, dan tinggi berkisar 70-80 cm memang amat lucu dan menarik.
Biarkan tangan si mungil mengelusnya. Bakal kaget saat Rambo menjilat tangan, tetapi tidak berbahaya karena si sapi pedet (anak sapi) ini belum punya gigi dan memang tidak suka menggigit. Atraksi lain yang membuat anak-anak kegirangan adalah memberi makan sapi, ikan di kolam, atau burung merpati. Mereka juga bisa bermain prosotan atau jungkat-jungkit di taman kecil dekat kandang sapi.
Kolam-kolam ikan berisi lele, patin, dan gurami yang dapat dipacing. Pancing bambu dan umpannya tersedia dengan harga Rp 15.000. Setiap ikan yang terpancing berarti kita beli dengan harga Rp 20.000 per kilogram.
Untuk menikmati wisata edukasi ini, setiap pengunjung dikenai biaya Rp 50.000 per orang. Biaya itu tanpa makan-minum selama kunjungan. Namun, saat pulang akan dibekali yoghurt produk Sentulfresh sebagai oleh-oleh.
Jika ingin makan-minum di sana, pengunjung bisa membawa makan-minum sendiri atau pesan ke pengelola. Namun, pesanan yang bisa dilayani pengelola minimal untuk 30 orang dengan harga minimal Rp 20.000 per orang.
Jika ingin membawa yoghurt banyak, bisa beli dengan harga Rp 5.000 per pak. Isinya sepuluh batang yoghurt dengan lima macam rasa dan warna. Nyam…, enak sekali. (RTS/NEL)