Kicaumania, kata itu demikian akrabnya bagi saya karena dunia kicaumania menghabiskan waktu saya berjam-jam setiap hari karena tergila-gila dengan dunia burung berkicau. Berkat Kenari gacor, saya kembali melirik dunia burung. Juga karena anak saya, Akbar, sudah mulai jatuh cinta dengan burung berkicau.
Di tahun 2005 saat M Akbar Rasyid, anak saya yang pertama lahir, saya sering merasa kesepian di tinggal anak istri yang tinggal di rumah ibunya karena lahirnya Akbar. Saat itu saya bertemu dengan Birin, salah satu penjual burung yang berlokasi di jalan baru, sebelum Yogya Plaza.
Perkenalan pertama saya dengan burung diawali dengan burung Kutilang. Saya bukan tertarik dengan kicauannya, melainkan saya tertarik karena gaya kutilang tersebut menari-nari dan berbunyi riang tatkala di “ketrek” pakai tangan. Begitulah… 6 kutilang sekaligus dibelikan oleh bapak mertua karena mungkin dilihatnya saya suka burung. Sueerr… Kutilang sebenarnya tidaklah menarik bagis eorang kicaumania, tetapi gara-gara burung tersebut saya masuk ke dunia burung.
Burung pentet atau Cendet adalah burung berikutnya yang saya koleksi. Saya beli seharga 150,000 seekor untuk membeli pentet Jawa Barat. Ternyata pentet itu ada jenis dari jawa timur yang memiliki ciri khas berkepala hitam, sedangkan pentet jawa barat memiliki kepala berwarna keabuan.
Lama kelamaan koleksi saya terus bertambah sehingga memaksa saya untuk mencari pengetahuan bagaimana memelihara burung berkicau. Saya searching di google mengenai perawatan burung. Lalu saya terdampar di milis kicaumania. Milis tersebut ramai sekali dengan pembahasan mengenai burung. Banyak hal yang saya dapatkan di milis tersebut.
Karena milis kicaumania setiap hari ramai pengunjung, maka ada inisiatif dari om Ali, om Yulpri, Pakde Karom, om Ibnu dan beberapa founder kicaumania untuk membuat website perburungan. Saya pun tertarik untuk ikut serta berkontribusi dalam pembuatan web dengan menyumbang sejumlah rupiah untuk urunan. Jumlahnya sih gak banyak, tetapi cukuplah untuk meramaikan.
Akhirnya di release lah website www.kicaumania.org, sebuah situs perburungan yang menampung seluruh burung berkicau yang ada di Indonesia. Luar Biasa sambutan dari kicaumania. Bermula dari milis hingga akhirnya semua bergerak ke website. Anggota dari kicaumania.org sempat mencapai seratus ribu orang lebih.
Sesudah menjadi anggota website, dari situ koleksi burung berkicau saya semakin banyak hingga akhirnya saya merekrut jagoan lomba dan breeding dari jawa timur, om Mamad, yang berteman akrab dengan om Ali atau dengan ID KM nya N1L4. Setelah om Mamad pindah ke bogor, koleksi burung berkicau saya kalo tidak salah mencapai 50an ekor lebih. Mungkin kalau di jumlah2 dengan yang di breeding bisa 100 ekor lebih. Jumlah yang gak main main.
Hmmm… bernostalgia itu ternyata indah juga. Kicaumania dulu dan sekarang sudah berbeda jauh. Saya pun hanya berinteraksi sesekali dengan warga KM di medsos, dan terakhir kemarin bertemu sewaktu pemilihan ketua KM baru, om Ridho yang terpilih menjadi Chief of KM-1.
Dulu Kutilang sebagai gerbang yang membuka dunia perburungan bagi diri saya, sekarang Kenari yang membuat saya kembali jatuh cinta kepada Kicaumania.
Salam cit cuit cuit…..