Berdiri di depan podium Aula Fakultas Pertanian Unila dan memberikan kuliah umum kepada mahasiswa THP dan Sosek adalah hal yang baru bagi saya. Terus terang ini adalah pengalaman pertama yang cukup berkesan, karena sambutan mahasiswa luar biasa antusias. Apalagi pada saat sesi foto. Mereka bergerombol bergantian satu angkatan per satu angkatan. Hari itu saya seperti bintang film Korea yang diminta foto bareng, hehehe.
Sebenarnya saya harus sudah take off dari Bandar Lampung pada senin malam, dikarenakan selasa saya harus hadir di farm untuk tugas selanjutnya sebagai penjaga farm. Tetapi entah kenapa, pada saat senin siang sewaktu saya berkunjung ke jurusan THP, saya ditodong untuk memberikan kuliah umum oleh teman saya, Dr Dewi Sartika.
Dr Dewi adalah teman SMA di SMA Negeri 2 Tanjung Karang, yang juga teman satu jurusan di THP angkatan 1989. Saya tak kuasa menolak ajakan beliau untuk sharing ilmu, demikian saya menyebutkannya untuk menggantikan kata : Kuliah Umum. Kata kuliah umum terkesan kog hebat benar, padahal yang saya lakukan adalah hanya berbagi pengalaman selama saya menjadi peternak. Berbagi pengalaman dengan mahasiswa supaya mereka melek dengan dunia usaha.
Beberapa bulan yang lalu Dr Dewi mengontak saya untuk hadir di jurusan THP untuk bersama sama para dosen dan alumni menyusun kurikulum baru yang nantinya diharapkan kurikulum baru bisa menjembatani antara dunia akademis dengan dunia usaha/dunia riil yang akan dihadapi para lulusan THP. Tetapi karena sesuatu dan lain hal saya tidak bisa menghadiri undangan tersebut.
Minggu yang lalu, tepatnya pada hari rabu tanggal 13 April pagi hari saya menginjakkan kaki saya di bumi Metro, Lampung Tengah untuk membesuk bapak saya yang sedang sakit keras. Hari-hari yang saya lalui dari hari rabu hingga jumat adalah di seputaran Rumah Sakit Islam Metro dan Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin. Atas kehendak Allah, pada Jumat dinihari, jam 03.25 bapak saya dipanggil menghadap-Nya dan itu terus terang adalah pukulan yang telak bagi saya.
Pada hari itu saya dan saudara sekandung menjadi yatim piatu. Semua dari kami sudah berkumpul di Lampung dan bersama sama mengebumikan jenazah bapak di Bantul Metro, tidak jauh dari makam Ibu yang wafat 2 tahun sebelumnya.
Setelah itu saya mengontak salah seorang dosen di THP untuk silaturahim ke Jurusan karena memang harus saya sempatkan diri saya mengunjungi almamater. Ada kewajiban moral bagi diri saya pribadi untuk silaturahim karena memang tidak bisa dipungkiri bahwa selama lebih dari 5 tahun saya menimba ilmu di kampus tercinta tsb.
Demikianlah cerita singkat yang melatarbelakangi kehadiran saya di Aula Fakultas Pertanian Unila untuk memberikan kuliah umum kepada mahasiswa dari beberapa angkatan.
Kembali kita flashback ke situasi pada saat kuliah umum.
Sambutan dari Dekan, Bang Wawan, yang sangat welcome dan sangat mendukung adanya kuliah umum ini, membuat suasana kuliah umum cukup hangat. Beliau katakan bahwa para dosen hendaknya memberikan absensi HADIR bagi mahasiswa yang mengikuti kuliah umum dan tidak mengikuti kuliah dosen pada jam tersebut. Sinyal ini penting, karena jika Dekan sudah mendukung, maka para jajaran dosen di bawah harus ikut.
Sharing Ilmu oleh para alumni adalah kesempatan yang memang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para mahasiswa sehingga mereka lebih melek dunia luar. Kehidupan di kampus yang memang mengharuskan mereka berkutat dengan diktat dan praktikum yang tentu saja lama kelamaan akan mengukung lingkup fikiran mereka. Tak heran, dunia kerja sangat mengiurkan ada di depan mata. Siapa sih yang tidak ingin menjadi manager Nestle, manager PnG dan menjadi manager perusahaan besar lainnya?
Sepertinya menjadi peternak, seperti yang saya lakukan tidak pernah terbesit di mata mahasiswa. Berkutat dengan kotoran ayam dan kotoran sapi. Sehari-hari mencangkul tanah dan menanaminya dengan bibit jagung, kacang panjang, cabe merah dan membuat polibag untuk ditanami bibit tanaman hias. Semua nya mungkin masih hawer-hawer alias belum terbayang oleh mereka.
Profesi petani atau peternak memang belum menjadi profesi primadona bagi Sarjana Pertanian. Jadi kehadiran saya hari itu memang agak unik, karena saya menjual wisata edukasi TK dan SD di situs www.sentulfresh.com sebenarnya tidak ada hubungan yang erat dengan dunia THP. Kecuali bisnis es yoghurt sentulfresh yang masih bersentuhan dengan teknologi hasil pertanian.
Begitulah… selama hampir 2 jam saya mengisi kuliah umum di sana, saya lihat response mahasiswa sangat antusias melihat profesi ini. Bukan profesi peternak nya yang menggiurkan, tapi profesi sebagai PENGUSAHA yang bisa membuat mereka mau menjadi peternak.
Tetaplah bermimpi untuk menjadi yang terbaik di bidangnya masing-masing. Tetaplah berbagi ilmu baik dengan semua orang. Ilmu yang bermanfaat akan berguna menjadi tabungan akhirat dan nantinya akan menjadi salah satu peringan dosa yang pernah kita perbuat di dunia ini.
Mudah-mudahan moment hari itu akan membekas di fikiran para mahasiswa yang hadir dan memacu mereka untuk menjadi yang terbaik di bidangnya masing-masing.
Bandar Lampung, 19 April 2016