Kelinci ternak yang di budidayakan saat ini awalnya berasal dari kelinci liar. Kelinci dimasukkan ke dalam ordo Logomorpha, salah satu ordo purba. ordo ini dibedakan atas dua famili yaitu Ochotonidae dan Leporidae.
Leporiodae terdiri atas kelinci dan terwelu. memiliki 8 pasang gigi (16 buah) di rahang atas, dan 7 pasang gigi (14 buah) di rahang bawah.
Famili Ochotonidae terdiri dari bermacam-macam Pika. Ia memiliki 7 pasang gigi (14 buah) di rahang atas dan 6 pasang gigi (12 buah) di rahang bawah.
PIKA
Baik Pika, terwelu, ataupun kelinci memiliki gigi seri pengerat seperti halnya tikus yang tergolong dalam ordo Rodensia. Kelompok Pika ini termasuk hewan kecil, memiliki bobot hidup 140 gram per ekor. Sosoknya mirip kelinci, berbadan pendek dan memiliki tungkai belakang yang sama panjang dengan tungkai depan. Jalannya lebih banyak bertingkat daripada melompat. mereka mengeluarkan bunyi-bunyian yang khas mirip siulan nyaring.
Karena kepandaiannya bersiul, seringkali Pika disebut terwelu bersiul. Pika di alam tersebar dari Eropa Timur sampai Jepang, dari Himalaya sampai Siberia. Juga terdapat di Amerika Utara yang penyebarannya dari Alaska hingga pegunungan Rocky Mountain.
Semua Spesies Pika hidup berkoloni, menggali lubang tanah untuk tempat tinggalnya. Habitat asli di daerah beriklim dingin dan menempati daerah yang sering kekurangan persediaan makanan selama musim salju. Pika tidak tidur selama musim salju dan tidak mengembangkan sistem untuk menyimpan persediaan makanan.
Makanan Pika terdiri dari bermacam tumbuhan terutama tumbuhan kering seperti rumput, ranting, lumut, dan dahan dahan pinus. Mereka memiliki kebiasaan memakan sebagian kotorannya sendiri, yang merupakan sumbangan bagi efisiensi untuk memanfaatkan semua bahan makanan yang tersedia. Kebiasaan ini juga terdapat pada kelinci dan terwelu.
TERWELU
Terwelu tersebar luas di seluruh daratan Eropa sebagai binatang liar. Ia sering diburu untuk diambil dagingnya. Terwelu memiliki sosok tubuh yang cukup besar dan menarik. Dengan panjang badan terwelu dewasa antara 50-70 cm dan berbobot 4-5 kg per ekor, terwelu lebih besar daripada Pika. Punggungnya lentur melengkung indah dengan bagian samping agak rata. Kepala kecil, berkumis panjang dan daun telinganya jika ditarik ke depan bisa melampaui ujung hidung.
Kaki depan terwelu kecil, pendek, berjari dan berkuku lima. Kaki belakang dua kali panjangnya dibandingkan kaki depan. Kaki belakangnya sangat kuat sehingga jika meloncat bisa mencapai kecepatan 80 km/jam. Terwelu akan meloncat ketika dalam keadaan terkejut atau merasa terancam dikejar musuh.
Terwelu gemar mencari rerumputan, selain memakan daun dan tunas pepohonan. Sewaktu makan sering berdiri dengan mengangkat telinganya yang lebar dan panjang dan mencium-cium udara. Indera penciuman dan pendengarannya sangat tajam.
Ia bersarang di atas tanah dan jika pulang ke sarang seringkali mengambil jalan berputar-putar. Terwelu berkembang biak 3-4 kali dalam setahun di sarangnya. Setiap kali melahirkan 2-4 ekor anak dengan masa kehamilan 40-50 hari. Anak yang dilahirkan sudah berbulu dan terbuka matanya.
KELINCI
Kelinci liar tersebar di wilayah Afrika Utara hingga Eropa yang merupakan habitat aslinya. Dari tersebut kemudian masuk ke Australia, Selandia Baru, Chili dan pulau di Pasifik.
Kelinci liar memiliki punggung melengkung, berekor pendek dan berkepala kecil. Daun telinganya jika ditarik ke depan tidak bisa mencapai moncong hidung. Kaki depan pendek, berjari dan berkuku lima. Kaki belakangnya panjang dan berjari, berkuku empat yang cukup tajam. Loncatannya tidak terlalu kuat, berbeda dengan terwelu. Namun kelinci sangat pandai berlari dan menelusup ke lubang tanah mencari perlindungan ketika dirinya merasa terancam.
Kelinci sangat setia pada tempat tinggalnya. Ketika mencari makan, ia jarang berkeliaran hingga radius 100 meter dari lubang tempat tinggalnya. Bila mencari makan ia akan berlari hingga radius 500-600 meter dari lubang tempat tinggalnya. Kelinci seringkali sulit menemukan kembali jalan pulang. Akibatnya kelinci pun pindah ke tinggal nya yang baru.
Kelinci memiliki bulu pendek dan bulu panjang. Warna bulunya kekuningan pada musim panas dan berubah kelabu tatkala musim dingin. kelinci liar sangat pesat perkembang biakannya. Dalam setahun kelinci bisa melahirkan 5 kali dengan masa kebuntingan 30 hari. Setiap kali melahirkan terdiri 5-6 ekor anakan. Anak yang dilahirkan seperti tikus, tidak berdaya, mata menutup terpejam, dan mulut tidak bergigi. Setelah beberapa hari, anak kelinci tersebut bisa berlari lincah di sekitar induknya.