Tadi Malam, tepatnya jam 22.00 WIB, Perhelatan akbar Kopdar Saudagar Nusantara (KSN) 2017 resmi berakhir. Suasana yang mengharu biru selama pembacaan doa oleh hampir 5000 yatim dan santri penghafal Al Qur’an membawa bekas yang luar biasa di hati ini.
Saya hadir di KSN 2017 bersama keluarga saya dan para santri Madrasah Bisnis Tahfidz Akbar. Malam itu kami membersamai – istilah yang populer di kalangan Grounded Coach– teman-teman se Indonesia berikrar untuk membangun Indonesia yang lebih baik, berdiri di kaki sendiri dan Mandiri.
Terus terang selama dua hari KSN 2017 berlangsung, saya tidak hadir 100% di sana. Karena jarak rumah dengan SICC tidak terlalu jauh, hanya berjarak sekitar 3 km saja, maka saya mengajak keluarga untuk melihat secara langsung bagaimana para Saudagar dari seluruh nusantara berkumpul. Alhasil saya bolak balik saja dari rumah ke lokasi dengan membawa Rahma dan Akbar secara bergantian.
Apa Saudagar Nusantara itu?
Saya kutip dari lamannya mba Cella Harsariantina, sejarawan Indonesia, Bapak Sofyan Al Jawi, dalam presentasinya pada tanggal 28 Oktober 2017 di KSN, beliau mengatakan bahwa pada jaman dahulu istilah SAUDAGAR NUSANTARA tak bisa sembarangan penyebutan sebenarnya.
Karena mereka lah yang awal sekali membuka jalur perdagangan. Bahkan jauh sebelum itu, di masa kepemimpinan Nabi Ibrahim, mereka para saudagar memiliki peran vital. Mereka menjalankannya dengan Tauhid, tentu saja.
Sementara orang-orang Cina yang membuka jalur perdagangan, yang disebut Jalan Sutra melakukannya 1000 tahun setelah orang-orang nusantara melakukannya.
Dari sejarah lah kita tahu bahwa ternyata diketahui para Saudagar Nusantara menjalankan perdagangan dengan penuh ADAB dan ber-TAUHID.
Nah, oleh seorang anak muda bernama Rendy Saputra, para Saudagar Nusantara itu disatukan selama 2 hari di Bogor untuk berkumpul, bernegosiasi, berserikat, berkolaborasi dan berinteraksi sehingga pada akhirnya akan menghasilkan Indonesia yang mandiri, berdiri dan berdaya di kaki sendiri.
Sedekah Akbar Nasional 2017
Lepas sholat Isya, para saudagar nusantara berkumpul kembali di hall utama bersama para yatim dan santri penghafal Al Qur’an untuk bersama sama bermunajat agar segala urusan dimudahkan, dilancarkan, dan diberi keberkahan.
Ustadz Yusuf Mansur, atau lebih dikenal dengan ustadz YM, malam itu ternyata hadir di KSN 2017. Beliau memotivasi kami para saudagar nusantara untuk menguatkan kadar tauhid. Tidak hanya berusaha dan belajar ilmu dunia, tetapi dengan menguatkan TAUHID kepada sang maha Pencipta, maka segala urusan akan dimudahkan.
Berikut Tautan Video yang disiarkan langsung secara live di laman Facebook saya. Silahkan KLIK DISINI.
Sesi yang mengharu biru dibawakan oleh ustadz Luqmanul Hakim, seorang ustadz muda asal Pontianak. Beliau menyajikan video dimana anak anak santri para penghafal Al Qur’an yang kesulitan untuk makan. Hanya makan nasi pun mereka kesulitan, sehingga beliau menelurkan ide untuk program INFAQ BERAS.
Masya Allah….. ternyata masih banyak diantara kita yang kesulitan, bahkan hanya untuk makan nasi. Hati ini miris, menangis, tak kuat menahan air mata, manakala di belahan Indonesia, ada anak kecil para penghafal Al Qur’an yang merindukan nasi.
Mayoritas peserta Sedekah Akbar Nasional malam itu tidak kuasa menahan airmata sedih melihat kenyataan ini. Saya kira, di sini pun di Bogor, masih banyak yang seperti itu.
Untuk itulah para Saudagar Nusantara berkumpul menyatukan visi dan misi memajukan Indonesia. Memajukan para penghafal Al Qur’an, yang Insya Allah, dengan ijin Sang Maha Pencipta, mereka akan menjadi pemimpin Indonesia di masa depan, 15 atau 20 tahun lagi.
Mudah-mudahan niat baik dari para penggagas Kopdar Saudagar Nusantara 2017 ini tercapai sehingga kita bisa #BerdayaDiNegeriSendiri. Aamiin.