Pagi ini, di saat saya mengetikkan tombol keyboard dari Dell merah saya, saya berada di ruangan yang asing sekali. Di ruangan berukuran 4 x 8 meter yang bercat putih, dengan dua sofa hitam di bawah televisi dan AC ber merk Panasonic, saya terdampar istirahat di tempat tidur putih. di sebelah saya ada teman seranjang yang bernasib sama dengan saya.
Fikiran anda mungkin sudah melayang ke suatu tempat di rumah sakit, yang semua dindingnya ber cat putih dan berbau aroma penisilin di mana mana.
Ya.. Saya saat ini berada di Rumah Sakit Palang Merah Indonesia, atau RSPMI di jalan padjadjaran Bogor. Secara tidak sengaja saya terdampar disini karena suatu insiden pada pukul 13.00 di rumah saya.
Menyedihkan..? Betul sekali. tetapi saya mengangap ini adalah sunnatullah. Takdir yang mengharuskan saya hadir dan bermalam di sini ditemani infus yang berisi SABU (Serum Anti Bisa Ular) sebanyak 2 ampul.
Kejadiannya berlangsung cepat sekali dan tidak terduga. Tatkala saya sedang bergegas ke taman bunga menuju arah kandang sapi, tiba-tiba ada ular, yang saya identifikasi via google, berjenis ular hijau atau ular pucuk. Jari kaki kiri saya terpatuk dan saya secara refleks menendangkan kaki saya dan ular tersebut terlempar.
Agak sedikit shock, saya memperhatikan ular tersebut berjalan menjauh dan meringkuk di pinggir pagar, dibawah pohon sirsak. Kelihatannya saya dan si ular sama sama shock sehingga saya sempat terdiam beberapa saat.
Tersadar karena ada ular, saya melirik ke kaki saya dan terlihat ada darah menetes keluar. Insting saya mengatakan saya harus segera mengeluarkan bisa ular tersebut dengan memencet darah tersebut.
Alhamdulillah… selagi saya memencet kaki, dengan bergegas Ano Rasodiq, supir saya yang sehari-hari mengantar anak ke sekolah menghampiri saya. Dia terkejut melihat kejadian tersebut, dan langsung saya saya minta bantuannya untuk mengeluarkan darah yang ada di kaki.
Selesai mengeluarkan darah dan sudah saya balurkan tanah lempung merah, Ano menghampiri ular untuk kemudian membinasakannya. Padahal saya sudah larang. Ya sudahlah… kata Ibu saya, jika ular sudah menghampiri rumah kita dan masuk ke rumah, maka si ular memang mau mati. Saya analogikan ke kasus saya, ular sudah mengigit saya dan dia memang mau menemui ajalnya.
Atas saran dari beberapa orang, akhirnya saya ke klinik langganan saya, klinik 24 jam di bangbarung bogor untuk meminta suntik Serum Anti Bisa Ular (SABU). Ternyata hasilnya nihil. Klinik tersebut tidak menyediakan SABU. Lantas saya langsung menuju RS Azra yang terletak tidak jauh dari klinik.
Masuk ke ruang IGD, saya langsung menemui dokter jaga. Di sini pun sama saja. Hanya selang 5 menit saja, saya disarankan oleh dokter tersebut untuk ke RS PMI karena di RS Azra pun tidak terdapat SABU.
Demikianlah… saya hari ini istirahat di tempat tidur putih ditemani laptop yang saya taruh di atas bantal.
Kejadian ini tentu saja memberikan bekas yang mendalam bagi saya. Pasti ada hikmah di balik suatu peristiwa, baik itu yang kita sengaja ataupun tidak kita sengaja. Dan saya harus muhasabah diri saya, boleh jadi saya masih banyak dosa dan boleh jadi berlaku tidak adil kepada orang lain.
Mudah-mudahan peristiwa ini membuat saya lebih kuat dan menjadi lebih baik lagi di kemudian hari. Insya Allah saya akan mewujudkan amanah orang tua untuk membuat pesantren Tahfidz Wirausaha di Sentulfresh.
Bogor, 21 januari 2016
Ruangan Dahlia 109
Rumah Sakit PMI
Woh…ini ta…. semoga sudah pulih seperti sediakala dan lebih berhati-hati ke depannya ya Om…
Perlu segera lakukan sterilisasi binatang berbahaya tuh…