Skip to content
Zulham Ariansyah
Zulham Ariansyah

Belajar Menjadi Orang Baik

  • Home
  • Belajar Bisnis
  • Artikel
  • Sisi Lain
  • Sentulfresh
  • Ponpes Tahfidz Akbar
  • About Me
Zulham Ariansyah

Belajar Menjadi Orang Baik

Hati yang Sempit : Kisah Abunawas

administrator, June 20, 2016

Syahdan, di suatu masa hidup seorang laki-laki yang punya sifat kikir (pelit). Ia mempunyai sebuah rumah yang cukup besar. Di dalam rumah itu dia tinggal bersama seorang istri dan 3 orang anaknya yang masih kecil-kecil. Laki-laki ini merasa rumahnya sudah sangat sempit dengan keberadaannya dan keluarganya, namun untuk memperluas rumahnya, sang lelaki ini merasa sayang untuk mengeluarkan uang. Ia kemudian memutar otaknya, bagaimana caranya agar ia bisa memperluas rumahnya tanpa mengeluarkan banyak uang. Akhirnya, ia mendatangi Abunawas, seorang yang terkenal cerdik di kampungnya. Pergilah ia menuju rumah Abunawas.

Si lelaki : “Salam hai Abunawas, semoga engkau selamat sejahtera.”

Abunawas : “Salam juga untukmu hai orang asing, ada apa gerangan kamu mendatangi kediamanku yang reot ini ?”

Si lelaki lalu menceritakan masalah yang ia hadapi. Abunawas mendengarkannya dengan seksama. Setelah si lelaki selesai bercerita, Abunawas tampak tepekur sesaat, tersenyum, lalu ia berkata :

“Hai Fulan, jika kamu menghendaki kediaman yang lebih luas, belilah sepasang ayam, jantan dan betina, lalu buatkan kandang di dalam rumahmu. Tiga hari lagi kau lapor padaku, bagaimana keadaan rumahmu.”

Si lelaki ini menjadi bingung, apa hubungannya ayam dengan luas rumah, tapi ia tak membantah. Sepulang dari rumah Abunawas, ia membeli sepasang ayam, lalu membuatkan kandang untuk ayamnya di dalam rumah. Tiga hari kemudian, ia kembali ke kediaman Abunawas, dengan wajah berkerut.

Abunawas : “Bagaimana Fulan, sudah bertambah luaskah kediamanmu?”

Si lelaki : “Boro boro ya Abu. Apa kamu yakin idemu ini tidak salah? rumahku tambah kacau dengan adanya kedua ekor ayam itu. Mereka membuat keributan dan kotorannya berbau tak sedap.”

Abu nawas : “( sambil tersenyum ) Kalau begitu tambahkan sepasang bebek dan buatkan kandang di dalam rumahmu, lalu kembalilah kemari tiga hari lagi.”

Si lelaki terperanjat. Kemarin ayam, sekarang bebek, memangnya rumahnya peternakan, apa?, atau si cerdik Abunawas ini sedang kumat jahilnya? Namun seperti saat pertama kali, ia tak berani membantah, karena ingat reputasi Abunawas yang selalu berhasil memecahkan berbagai masalah. Pergilah ia ke pasar, dibelinya sepasang bebek, lalu dibuatkannya kandang di dalam rumahnya. Setelah tiga hari ia kembali menemui Abunawas.

Abunawas : “Bagaimana Fulan, kediamanmu sudah mulai terasa luas atau belum ?”
Si lelaki : “Aduh Abu, ampun, jangan kau mengerjai aku. Saat ini adalah saat paling parah selama aku tinggal di rumah itu. Rumahku sekarang sangat mirip pasar unggas, sempit, padat, dan baunya bukan main.”

Abunawas : “Waah, bagus kalau begitu. Tambahkan seekor kambing lagi. Buatkan ia kandang di dalam rumahmu juga, lalu kembali kesini tiga hari lagi.”

Si lelaki : “Apa kau sudah gila, Abu? Kemarin ayam, bebek dan sekarang kambing. Apa tidak ada cara lain yang lebih normal?”

Abunawas : “Lakukan saja, jangan membantah.”

Lelaki itu tertunduk lesu, bagaimanapun juga yang memberi ide adalah Abunawas, sicerdik pandai yang tersohor, maka dengan pasrah pergilah ia ke pasar dan membeli seekor kambing, lalu ia membuatkan kandang di dalam rumahnya. Tiga hari kemudian dia kembali menemui Abunawas.

Abunawas : “Bagaimana Fulan ? Sudah membesarkah kediamanmu ?”
Si lelaki : “Rumahku sekarang benar-benar sudah jadi neraka. Istriku mengomel sepanjang hari, anak-anak menangis, semua hewan-hewn berkotek dan mengembik, bau, panas, sumpek, betul-betul parah. Ya Abu, tolong aku, Abu, jangan suruh aku beli sapi dan mengandangkannya di rumahku, aku tak sanggup ya Abu.”

Abunawas : “Baiklah, kalau begitu, pulanglah kamu, lalu juallah kambingmu kepasar, besok kau kembali untuk menceritakan keadaan rumahmu.”

Si lelaki pulang sambil bertanya-tanya dalam hatinya, kemarin disuruh beli, sekarang disuruh jual, apa maunya si Abunawas. Namun, ia tetap menjual kambingnya ke pasar. Keesokan harinya ia kembali ke rumah Abunawas.

Abu nawas : “Bagaimana kondisi rumahmu hari ini ?”
Si lelaki :”Yah, lumayan lah Abu, paling tidak bau dari kambing dan suara embikannya yang berisik sudah tak kudengar lagi.”

Abu nawas : “Kalau begitu juallah bebek-bebekmu hari ini, besok kau kembali kemari”

Si lelaki pulang ke rumahnya dan menjual bebek-bebeknya ke pasar. Esok harinya ia kembali ke rumah Abunawas.

Abunawas : “Jadi, bagaimana kondisi rumahmu hari ini?”

Si lelaki : “Syukurlah Abu, dengan perginya bebek-bebek itu, rumahku jadi jauh lebih tenang dan tidak terlalu sumpek dan bau lagi. Anak-anakku juga sudah mulai berhenti menangis.”

Abunawas. “Bagus. Kini juallah ayam-ayammu ke pasar dan kembali besok ”

Si lelaki pulang dan menjual ayam-ayamnya ke pasar. Keesokan harinya ia kembali dengan wajah yang berseri-seri ke rumah Abunawas.

Abunawas : “Kulihat wajahmu cerah hai Fulan, bagaimana kondisi rumahmu saat ini?”

Si lelaki :”Alhamdulillah ya Abu, sekarang rasanya rumahku sangat lega karena ayam dan kandangnya sudah tidak ada. Kini istriku sudah tidak marah-marah lagi, anak-anakku juga sudah tidak rewel.”

Abunawas : “(sambil tersenyum) nah nah, kau lihat kan, sekarang rumahmu sudah menjadi luas padahal kau tidak menambah bangunan apapun atau memperluas tanah banguanmu. Sesungguhnya rumahmu itu cukup luas, hanya hatimu sempit, sehingga kau tak melihat betapa luasnya rumahmu.

Mulai sekarang kau harus lebih banyak bersyukur, karena masih banyak orang yang rumahnya lebih sempit darimu. Sekarang pulanglah kamu, dan atur rumah tanggamu, dan banyak-banyaklah bersyukur atas apa yang dirizkikan Tuhan padamu, dan jangan banyak mengeluh.”

Si lelaki pun termenung sadar atas segala kekeliruannya, ia terpana akan kecendikiaan sang tokoh dan mengucapkan terima kasih pada Abunawas.

Share this:

  • Click to share on Facebook (Opens in new window) Facebook
  • Click to share on X (Opens in new window) X

Like this:

Like Loading...

Related

Kata Bijak hati yang sempithikayat abu nawashikayat abunawaskisah abu nawas

Post navigation

Previous post
Next post

Related Posts

Kisah Seorang Kakek dan Seekor Ular

June 19, 2016

Pada zaman dahulu, tersebutlah ada seorang kakek yang cukup disegani. Ia dikenal takut kepada Allah, gandrung pada kebenaran, beribadah wajib setiap waktu, menjaga salat lima waktu dan selalu mengusahakan membaca Al-Qur’an pagi dan petang. Selain dikenal alim dan taat, ia juga terkenal berotot kuat dan berotak encer. Ia punya banyak…

Share this:

  • Click to share on Facebook (Opens in new window) Facebook
  • Click to share on X (Opens in new window) X

Like this:

Like Loading...
Read More

Hati-Hati Meneruskan Pesan (Berantai)

June 16, 2016October 5, 2023

Maraknya berita di media sosial populer seperti facebook, Twitter, Instagram yang kemudian di share dengan mudahnya via WA (whatsapp), Telegram, ataupun BBM membuat berita yang baru dibuat saat ini bisa dengan seketika menyebar ke ribuan bahkan puluhan ribu pembaca. Pesan (berantai) yang disebarkan secara massive melalui media sosial ini sangat…

Share this:

  • Click to share on Facebook (Opens in new window) Facebook
  • Click to share on X (Opens in new window) X

Like this:

Like Loading...
Read More
Inspirasi Hikmah Puasa, Berkaca dari Puasa para Binatang

Hikmah Puasa, Berkaca dari Puasa para Binatang

June 13, 2016

Tulisan ini saya kutip dari BC yang dikirimkan teman via wa dan postingan yang ada di facebook.  Sayang untuk dilewatkan tentang hikmah puasa, berkaca dari puasa para binatang yaitu Ulat dan Ular. Selamat menikmati. (red) KEWAJIBAN PUASA sesungguhnya tidak hanya diwajibkan kepada manusia saja. Beberapa jenis HEWAN juga melakukan PUASA…

Share this:

  • Click to share on Facebook (Opens in new window) Facebook
  • Click to share on X (Opens in new window) X

Like this:

Like Loading...
Read More

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • Menggali Kreativitas Santri Ponpes Tahfidz Akbar
  • Belajar Jualan di Shopee
  • Mengikuti Kajian Rutin KMS IPB 31
  • Berburu Buku di Market Place
  • Apa itu Komunitas Jual Beli Berkah secara online?

Categories

  • Artikel
  • Belajar Bisnis
  • Bisnis Ayam Broiler
  • Catatan Pinggir
  • Celoteh di Facebook
  • Harga Posko Ayam
  • Harga Posko Telur
  • Inspirasi
  • Ippho Santosa
  • Kata Bijak
  • Pertanian
  • pesantren akbar
  • Peternakan
  • Rumah Tahfidz Akbar
  • Sapi Kurban Terbesar
  • Sentulfresh in Media
  • Sentulfresh Indonesia
  • Sisi Lain
  • Wisata Edukasi

Archives

  • October 2020
  • September 2020
  • February 2020
  • January 2020
  • November 2019
  • June 2018
  • May 2018
  • April 2018
  • November 2017
  • October 2017
  • September 2017
  • July 2017
  • May 2017
  • January 2017
  • October 2016
  • September 2016
  • August 2016
  • July 2016
  • June 2016
  • May 2016
  • April 2016
  • March 2016
  • February 2016
  • January 2016
  • December 2015
  • September 2015
  • July 2015
  • June 2015
  • April 2015
  • March 2015
  • February 2015
  • January 2015
  • April 2014
  • March 2014
©2025 Zulham Ariansyah | WordPress Theme by SuperbThemes
%d