Dalam pencaharian google, ternyata kata kunci cara membuat pupuk organik cair memiliki skor pencaharian yang tinggi. Kali ini, kita akan bahas di artikel ini seputar cara membuat pupuk organik cair.
Sampah rumah tangga terutama bahan bahan organik atau yang berasal dari makhluk hidup terutama jenis tumbuh tumbuhan yang sudah tidak digunakan lagi apabila tidak langsung dibuang maka akan banyak menyebabkan banyak sekali sumber penyakit bagi kehidupan masyarakat.
Dalam situs wikipedia, Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk organik mengandung banyak bahan organik daripada kadar haranya. Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut kelapa), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian, dan limbah kota (sampah).
Pupuk organik memiliki fungsi kimia yang penting seperti penyediaan hara makro (nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, dan sulfur) dan mikro seperti zink, tembaga, kobalt, barium, mangan, dan besi, meskipun jumlahnya relatif sedikit.
Unsur hara makro dan mikro tersebut sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman, terutama bagi pencinta tanaman hias. Banyak para pelaku hobi dan pencinta tanaman hias bertanya tentang komposisi kandungan pupuk dan prosentase kandungan nitrogen, fosfor dan kalium yang tepat untuk tanaman yang bibit, remaja, atau dewasa/indukan.
Fungsi unsur-unsur hara makro :
Nitrogen (N):
- Merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan
- Merupakan bagian dari sel (organ) tanaman itu sendiri
- Berfungsi untuk sintesa asam amino dan protein dalam tanaman
- Merangsang pertumbuhan vegetatif (warna hijau daun, panjang daun, lebar daun) dan pertumbuhan vegetatif batang (tinggi dan ukuran batang).
Tanaman yang kekurangan unsur nitrogen gejalanya: pertumbuhan lambat/kerdil, daun hijau kekuningan, daun sempit, pendek dan tegak, daun-daun tua cepat menguning dan mati.
Fosfor (P):
- Berfungsi untuk pengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman
- Merangsang pembungaan dan pembuahan
- Merangsang pertumbuhan akar
- Merangsang pembentukan biji
- Merangsang pembelahan sel tanaman dan memperbesar jaringan sel
Tanaman yang kekurangan unsur fosfor gejalanya: pembentukan buah/dan biji berkurang, kerdil, daun berwarna keunguan atau kemerahan
Kalium (K):
- Berfungsi dalam proses fotosintesis, pengangkutan hasil asimilasi, enzim, dan mineral termasuk air.
- Meningkatkan daya tahan/kekebalan tanaman terhadap penyakit
Tanaman yang kekurangan unsur kalium gejalanya: batang dan daun menjadi lemas/rebah, daun berwarna hijau gelap kebiruan tidak hijau segar dan sehat, ujung daun menguning dan kering, timbul bercak coklat pada pucuk daun.
Pupuk organik juga berfungsi meningkatkan kapasitas tukar kation tanah dan membentuk senyawa kompleks dengan ion logam yang meracuni tanaman seperti aluminium, besi, dan mangan.
Pengolahan sampah rumah tangga harus diprioritaskan khususnya sampah organik agar dapat mempunyai nilai tambah dalam penggunaanya. Salah satu cara untuk memberikan nilai tambah dalam penggunaan sampah orgaik adalah dengan membuatnya menjadi pupuk organik cair.
Cara membuat pupuk organik cair yang sederhana adalah dengan mengolah limbah rumah tangga yang berasal dari bahan organik yang telah dipisahkan dengan bahan anorganik. Selanjutnya bahan organik tersebut yang akan kita oleh menjadi pupuk organik cair.
Bagaimana cara membuat pupuk organik cair yang sederhana bisa dilihat pada tahapan berikut
- Cincang sampah hijau seperti sisa sayuran, sayuran basi, dan sebagainya. Siapkan tong plastik atau tong bekas wadah cat tembok ukuran 25 kilogram (kg),lengkap dengan tutupnya. Siapkan juga kantong plastik dan beri beberapa lubang sebesar 1 cm. Lubang ini untuk memperlancar sirkulasi air dalam tong.
- Siapkan tetes tebu atau gula yang sudah dilarutkan untuk mengaktifkan EM4
- Siapkan EM4 untuk mempermudah proses pelarutan. Untuk membuat EM4 sendiri dapat dilakukan dengan cara mencampur air sumber/air sumur dengan buah-buahan busuk atau tape, kemudian masukkan ke dalam botol air mineral, tambahkan 5 sendok makan gula pasir, kocok sampai hancur, buka tutupnya, biarkan selama 3 hari.
- Siapkan air sumber/air sumur. Untuk hasil maksimal jangan gunakan air hujan atau air PAM atau air irigasi karena dapat tercemar zat-zat kimia yang dapat menghambat pertumbuhan mikrobia.
- Campur cincangan sampah hijau, EM4, dan air gula atau tetes tebu ke dalam tong plastik. Sementara itu cincangan sampah hijau dimasukkan ke dalam kantong plastik yang sudah dilubangi. Setelah itu, masukkan kantong plastik ini ke dalam tong plastik dan tambahkan air tanah
- Ikat kantong plastik berisi sampah hijau itu dan tutup pula tong plastik itu dengan rapat selama tiga minggu (21 hari).
- Setelah tiga minggu, sampah dalam tong itu tidak berbau dan kelihatan menyusut. Angkat sampah itu hingga air tiris. Sampah dari dalam plastik menjadi pupuk padat, sedangkan air dalam tong menjadi pupuk cair.
Demikian sekilas penjelasan mengenai cara membuat pupuk organik cair dan sekilas mengenai fungsi unsur hara bagi tanaman.