Topik ini senantiasa menggugah alam bawah sadar teman teman yang mau berbisnis ataupun sudah melakukan bisnis.
Belajar bisnis itu bisa dimana saja. Bisa di Kampus, Bisa sama Pebisnis yang sudah moncer, bisa sama teman yang sudah mulai berbisnis, bisa juga gara gara baca buku, kita berbisnis.
Bagaimana cara yang paling efektif untuk belajar bisnis?
Sampai saat ini, saya terus terang gak tahu jawabanya. Kenapa? Karena boleh jadi guru saya, yang ngajari saya berbisnis ternyata gak cocok sama guru anda.
Kog bisa? ya bisa lah… wong saya belajar bisnisnya sambil jalan. Maksudnya saya berbisnis, kemudian belajar bisnis dan belajar dengan orang lain yang yang mau ngajari saya berbisnis.
Kongkritnya seperti ini.
Sejak dahulu, sewaktu saya menginjak kaki saya di Bogor, saya memulai perjalanan hidup menjadi peternak. Kalau bahasa kerennya : Pengusaha Ternak atau Pebisnis ternak.
Kalau saya pribadi lebih suka dengan title : “Peternak”.
Yang pertama saya lakukan adalah masuk komunitas peternak ayam broiler di Bogor. Saat itu ada Asosiasi Peternak namanya PPUN, dan saya kenal dengan pak Setya Winarno. Beliau ini Humble sekali. Gemar berbagi ilmu dan tidak sungkan untuk berdiskusi.
Padahal beliau, pak Win, demikian beliau akrab dipanggil, adalah peternak senior waktu itu. Saya pada tahun 2003 mengelola ternak ayam sebanyak 12,000 populasi (kapasitas maksimal waktu itu 18,000). Karena kasus flu burung pertama, saya mengurangi populasi menjadi 12 ribu untuk “chick in”.
Dari PPUN saya banyak belajar mengenai bagaimana beternak ayam yang baik, bagaimana mencari broker atau pedagang ayam yang mengambil ayam dan membayar dengan track record yang baik, saya belajar dari mereka yang senior mengelola peternakan ayam dengan baik, dst..dst…
So simple kan.
Jadi belajar itu gak usah pake jalur resmi. Pan sudah saya bilang, saya belajarnya di jalanan. OJT (On Job Training). Bekerja dan sekaligus belajar berbarengan prosesnya.
Itu cerita saya di awal saya menjadi peternak ayam.
Oh yaa, Saya ini bukan peternak yang berbisnis mulai dari nol. Jangan salah tafsir yaa. Saya hanya meneruskan usaha orangtua (mertua) yang sudah ada yaitu usaha ternak ayam broiler dan ternak ikan.
Jadi saya bukanlah orang yang tepat untuk belajar ternak dari nol, hehehe.
nanti saya lanjut lagi bagaimana saya belajar bisnis. Siapa tahu status ini bisa meng inspirasi anda untuk menjadi Pembelajar Jalanan seperti saya.
[ to be continued ]
Comment