Hari minggu, 24 Januari 2016 pada dua kesempatan dan jam berbeda, saya mendapatkan kisah pengalaman berbisnis grobakan, bisnis tahu Gehu alias tahu pedas, dan bertemu dengan rekan IKAPEKSI, Ikatan Pengusaha Kenshuusei Indonesia.
Tahu gehu adalah isi pedas yang dibalut adonan tepung yang garing dan renyah ini menjadi salah satu jajanan favorit di kota Bandung, Jawa Barat (Indonesia). Gehu pedas Enaknya disajikan selagi hangat, ditambah rasa pedas tentunya bisa bikin penikmatnya merasa segar dari rasa jenuh dan lelah.
Bahan utama tahu gehu adalah tahu bandung yang berwarna kuning, dicampurkan dengan tepung beras, tepung terigu dan tepung sagu dengan bahan isi tahu ayam giling, wortel, tauge, cabai, bawang merah, bawang putih dan beberapa bahan tambahan lainnya.
Dengan rasanya yang khas pedas sehingga mata sampai melotot karena kepedesan, tahu gehu memiliki penikmat mania yang lumayan banyak di bogor ini. Harga tahu gehu relatif murah dan mudah dijangkau oleh orang kebanyakan. Sehingga tak heran penjualan tahu gehu cukup bagus.
Nah.. ternyata suami teman istri saya ini, yang bernama pak Yadi, selain masih bekerja di salah satu perusahaan swasta di Bogor, ternyata juga pengusaha tahu gehu. Beliau memiliki beberapa outlet tahu dan ternyata beliau sudah pernah menggeluti beberapa bisnis gerobakan baik itu di dorong/naik sepeda ataupung menggunakan Booth.
Saya tertarik dengan bisnis tahu gehu ini. Dengan harga jual Rp. 3,000 per buah, sedikit lebih mahal daripada yang lain, kita bisa mendapatkan keuntungan bersih lebihd ari 50% dari omzet, Untuk satu rombong atau outlet, penghasilan rata rata adalah 600,000 (gross) pada hari biasa, sedangkan pada hari ramai bisa mendapatkan 1 juta hingga 1,500,000 per rombong.
Saya mendapatkan beberapa 6 tips berbisnis tahu gehu bogor dan beberapa fakta dalam berjualan tahu gehu ini sbb:
- Bisnis makanan nett marginnya lebih dari 50%. Cukup menggiurkan bukan?
- Mencari pegawai ternyata susah-susah mudah. Caranya adalah, beliau mendekati penjual keliling, baik itu penjual mainan, penjual makanan, untuk diajak bergabung menjadi penjual tahu gehu. Alasannya adalah, para penjual tsb sudah terbiasa dengan bisnis. Jadi tidak terlalu sulit untuk mengajarinya.
- Dalam mencari lokasi jualan, tentukan dulu lokasinya kemudian cari Preman atau orang yang menguasai daerah tersebut. Nanti kita akan mendapatkan informasi berapa bayar uang keamanan, kebersihan dan lain lain. Ternyata uang keamanan ini cukup menguras kantong.
- Jadual Tramtib yang mau razia. Sudah menjadi rahasia umum bahwa sebenarnya UKM yang berjualan di pinggir jalan sebenarnya tidak boleh, terkecuali jika kita menyewa katakanlah di depan indomaret atau alfamart. So… ada uang keamanan yang harus dibayar. Tarifnya berapa?. Nah.. kalo soal ini Japri aja yaa, hehehe
- Tidak sulit untuk membuat tahu gehu. Ini penting, karena jika sulit, maka bisnis itu tidak akan jalan mulus. Sebaliknya, jika sulit untuk membuat suatu produk dan ternyata kita bisa, itu akan bernilai jual yang lebih tinggi ketimbang gampang membuatnya.
- Jualan di pinggir jalan atau di depan mall yang ramai, ternyata lebih besar untungnya ketimbang jualan di lokasi wisata, katakanlah di SKI Tajur.
Demikian sekilat info dari pertemuan singkat selama sekitar 1 jam ngobras, ngobrol santai dengan Pak Yadi Abdillah, Pengusaha Ulet dari Cimahpar. Kisah pertemuan dengan IKAPEKSI akan saya lanjutkan di artikel berikutnya.
Salam Wirausaha Super
Cijulang, Minggu 24 Januari 2015