Festival Muharram 1439 H ini adalah kali kedua diselenggarakan oleh STIE Tazkia Sentul.
Sebanyak 6 santri Pondok Pesantren Tahfidz Akbar mengikuti kegiatan ini, meliputi Lomba MTQ (Fuad), Lomba Tahfidz 2 Juz (Fathon, Haidar), dan Lomba Tahfidz juz 30 (M Akbar Rasyid, Isa Muhammad, dan M Yusuf).
Persiapan lomba kali ini terkesan cukup dadakan, hanya sekitar 7 hari dari hari H. Meskipun demikian tidaklah menyurutkan semangat dari para santri untuk terjun lomba.
Saya baru tahu kalau untuk mengikuti MTQ itu, peserta dianjurkan untuk mengkonsumsi telur setengah matang yang diberi perasan jeruk nipis. Mungkin agar suara terdengar bening dan tidak serak.
Karena request khusus oleh Akbar, maka saya langsung tag telur yang ada di kulkas sehingga pagi harinya akan diberikan kepada Fuad. Tapi apa daya, ternyata telur yang ada di kulkas, yang stok nya hanya tersisa 2 butir, digunakan oleh mamanya untuk membuat nasi goreng, bhuehehe…. Muka Akbar langsung terlihat kecut.
OMG… telur nya sudah gak ada. Terpaksa deh saya pakai jurus paksa beli ke warung oleh satpam. Saya teringat bahwa ada warung pak Kadus yang buka 24 jam yang letaknya tidak jauh dari rumah. Dan pak Jajang, satpam pada pagi itu, langsung ambil langkah seribu menuju warung.
Alhamdulillah…. telurnya sudah tersedia. Akbar buru buru ke mess santri untuk diberikan ke Fuad.
Oh yaa.. Santri Fuad ini berasal dari Riau. Ia merupakah santri yang rumahnya paling jauh dari Ponpes, sehingga tak heran jika ia pulang 1 atau 2 kali setahun. Tak mengapa, karena kakak Fuad juga ikut nyantren di Az Zikra, yang jaraknya tidak jauh dari Ponpes Tahfidz Akbar.
Saat tulisan ini diturunkan, Akbar dan kawan kawan sedang berjuang menghadapi lomba di Kampus STIE Tazkia Sentul City. Saya kebetulan berada satu ruang dengan santri yang ikut lomba MHQ juz 30 di ruang C, lantai 3 Kampus.
Tegang, tidak baca Basmallah, tidak mengulang apa yang diucapkan juri, bercampur dengan bunyi bel yang toet toet, membikin peserta grogi. Saking groginya, ada beberapa peserta yang kepeleset berkali kali sehingga hanya ada beberapa bagian saja yang hafal.
Begitulah suasana lomba yang banyak menguras energi. Mental peserta diuji seberapa tangguh dan kuat mereka tampil di depan panggung. Terlihat sepele, tetapi jika kita sendiri yang mengikuti pastilah kita ikutan grogi dan sulit untuk konsentrasi.
Sekian laporan pandangan mata dari Kampus STIE Tazkia, Gedung C lantai 3.
Andalusia Islamic Centre
Ahad, 22 Oktober 2017