Hari ini, dimulai dari lepas Subuh hingga Isya, para santri penghafal Al Quran di Pesantren Tahfidz Akbar melakukan Tasmi’ di musholla Baitur-Rahma.
Tradisi Tasmi’, atau memperdengarkan hafalan Al Qur’an berfaedah bagi para santri dan juga bagi yang mendengarkannya. Bagi Santri, tasmi’ sebagai ajang menambah rasa percaya diri dengan membaca Al Qur’an di depan orang banyak, umumnya di majelis Al Qur’an.
Di Pesantren Tahfidz Akbar ini, tasmi dilakukan bergilir dengan diatur oleh ustadz Al Hafidz. Di samping peserta tasmi’, duduk seorang santri untuk menyimak bacaan temannya dengan memegang mushaf, sementara santri lainnya menyimak di sekeliling ruang.
Ada 12 orang santri penghafal AL Qur’an disini, saya sebut saja satu persatu namanya : Akbar, Rahma, 2 bersaudara Ahmad dan Ibrahim, 2 bersaudara Hasan dan Husen, Yusuf besar, Yusuf Kecil, Ikhlas, Rizal, Farrel, Azis. Masing-masing memiliki modal hafalan sebelum masuk pesantren ini. Memang ada 3 orang, yang sewaktu masuk masih polos alias belum ada hafalan 1 juz. Tetapi mereka saat ini sudah memiliki modal hafalan 1 juz setelah 2 bulan nyantren di Pesantren Tahfidz Akbar.
Mereka semua saya sudah anggap sebagai anak saya sendiri, sehingga dalam keseharian, saya dipanggil “ayah” oleh mereka semua. Awalnya memang agak canggung ada yang memanggil ayah, selain Akbar dan Rahma (anak saya). Tapi lama-kelamaan saya sudah terbiasa dengan itu.
Tasmi’ kali ini agak spesial karena biasanya kami mengadakannya seminggu sekali, yaitu setiap malam minggu. Karena sudah 2 bulan, maka tasmi’ kali ini, semua santri ikut serta. Dilakukan secara marathon dari subuh hingga Isya.
Dari semua santri yang ada, harus saya akui, santri kami yang bernama Ikhlas, memiliki lagu dan warna suara yang khas dan enak di dengar oleh telinga. Mungkin bisa dikatakan merdu. Semoga Allah senantiasa menjaga hafalan dan suara mereka, dan mereka tidak sombong dengan keistimewaan yang diberikan oleh Allah tersebut.
Selain Ikhlas, Farrel juga saya lihat berbakat menghafal Al Qur’an. Usia nya masih kecil, masih kelas 5 SD. Tetapi dari beberapa kali interaksi dengan ustadz pengajarnya, disebutkan bahwa Farrel cepat menghafal, meskipun dia masih sering bermain-main dan kelihatannya tidak serius menghafal.
Entahlah… setiap manusia memiliki keistimewaan masing-masing. Sama hal nya dengan Akbar Rasyid, putra tertua saya. Dia juga senang sekali bermain dan hampir mirip dengan Farrel, senang bermain dan mengeluarkan keringat. Dari hasil test STIFFIn nya, memang Akbar memiliki tipe kecerdasan Sensing Ekstrovert. Artinya dia memang senang menghafal, malas duduk serius, cepat bosan, dan senang berkeringat.
Itulah sedikit profil dari anak-anakku, yang sekarang jumlahnya ada 12 orang. Alhamdulillah… Allah menganugerahkan kemampuan bagi kami untuk menampung mereka dan memfasilitasi mereka secara gratis untuk belajar Al Qur’an disini sampai Khatam atau tamat.
Mudah-mudahan target 1 bulan 1 juz bisa tercapai dan mereka nantinya akan kami latih menjadi seorang wirausahawan yang tangguh. Mereka memiliki kemampuan dunia dan akhirat, yaitu kemampuan hafal Quran dan ber-wirausaha.
Semoga cita-cita mereka dan cita-cita orangtuanya tercapai dan disini, di Sentulfresh, bisa berdiri gedung Pesantren Akbar yang Insha Allah akan kami bangun di tahun 2018. Aamiin…