Zulhamariansyah.com. Air merupakan kebutuhan semua makhluk hidup, tak terkecuali bagi ayam. Dalam keadaan normal, ayam akan mengkonsumsi air dua kali lebih banyak dari jumlah ransum yang dimakan.
Namun di lapangan, ada banyak faktor yang berpengaruh antar lain suhu lingkungan, suhu tubuh ayam, kandungan mineral air, kekerasan air, derajat keasamaan air, kekeruhan dan jumlah bakteri yang ada di dalam air.
Suhu air minum tidak bisa kita abaikan. Ayam akan mengonsumsi air secara normal pada suhu berkisar 10-20 derajat Celcius. Jika suhu mendekati titik beku atau terlalu panas pada suhu diatas 30 derajat celcius, maka konsumsi minum ayam akan turun yang artinya akan menurunkan produktivitas ayam. Pada prinsipnya, ayam akan menghindari air minum yang suhunya lebih panas 5 derajat C dari suhu tubuhnya.
Ketersediaan air minum dengan mutu air yang baik adalah mutlak. Untuk itu sanitasi air minum diperlukan untuk mengurangi pencemaran logam berat dan kuman berbahaya.
Air juga merupakan sumber penularan bibit penyakit yang utama selain udara dan pakan. Ada banyak penyakit yang ditularkan melalui air antara lain Salmonellosis, Kolibasilosis, Aspergillosis, Avian Influenza (flu burung), dan Egg Drop Syndrome.
Kunci utama penyediaan air sehat bermula dari sumber air minum. Oleh karenanya pemeriksaan mutu air minum harus rutin dilakukan pada sumber air minum di sumur atau kolam. Pemeriksaan harus segera dilakukan jika musim hujan tiba, karena permukaan air tanah akan naik dan kualitas air tanah akan menurun. (Baca: Panduan menghadapi musim hujan)
Pemeriksaan meliputi pemeriksaan jumlah bakteriologi (jumlah bakteri dan ketersediaan bakteri Escherichia coli) dan pemeriksaan non bakteriologi (bau, rasa, warna, kejernihan, pH, klorida, nitrat, nitrit, magnesium, dan kesadahan.
Perlakuan dengan sanitasi air minum diperlukan tergantung dari tingkat pencemarannya. Umumnya sanitasi dilakukan dengan cara klorinasi dengan takaran klorin 3-5 ppm. Untuk mempermudah manajemen pemberian air minum sebaiknya digunakan sistem air minum nipple drinker yang secara jangka panjang lebih menguntungkan peternak.
sumber: majalah poultry indonesia