Saya ingin melanjutkan cerita tentang bagaimana naik turunnya semangat kami di awal pendirian Rumah Tahfidz Akbar yang berada di Sentulfresh ini.
Seperti layaknya iman, yang terkadang naik dan terkadang turun, demikian pula dengan jumlah santri rumah tahfidz Akbar. Kadang yang datang banyak, terkadang hanya sedikit yang ikut ngaji.
Untuk memberi stimulant bagi para santri tahfidz yang kebanyakan anak-anak kecil, saya dan istri sepakat untuk memberikan kue atau cemilan pada saat mereka selesai ngaji.
Jadual mengaji adalah senin hingga jum’at pada pukul 08.00-09-30 (pagi hari), 13.00 – 14.00 (siang hari) dan pukul 15.30 – 16.30 (sore hari). Hari sabtu libur, sedangkan hari minggu diadakan majelis dhuha di Musholla Baitur-Rahma.
Kegiatan rutin istri selain mengantar anak sekolah adalah membeli cemilan/kue untuk santri di siang hari. Kami terlebih dulu mengontak ustadz Firdaus untuk menanyakan berapa banyak santri yang masuk di pagi hari dan kira kira yang masuk sore berapa anak. Tentu saja, untuk menghindari ada yang tidak dapat kue, kami sengaja memberikan spare kue untuk mengantisipasi anak yang datang di luar prediksi.
Strategi ini cukup efektif di awal berdirinya rumah tahfidz Akbar. Anak-anak gembira mendapatkan penganan kecil setelah selama beberapa waktu mengaji.
Terkadang kami mendapatkan jatah santunan untuk anak yatim dan santri dhuafa, misalnya dari masjid Andalusia yang terletak di Sentul City. Mereka setiap bulan pada minggu kedua mengadakan SKB, Sukses Kaya Bahagia, yang dibakan langsung oleh Ustadz Dr Syafii Antonio. Beliau dikenal sebagai ahli ekonomi syariah Indonesia.
Tahukah anda bahwa betapa bahagianya hati ini hanya dengan melihat mereka datang rombongan, berjalan kaki menuju farm kami yang ber jarak tidak kurang dari 1 km dari tempat tinggal mereka. Terbayang betapa letihnya mereka berjalan kaki. Begitulah perjuangan menggapai Surga bagi mereka yang sudah mendapatkan Hidayah-Nya.
Begitulah keseharian dan rutinitas para santri kami. Alhamdulillah di awal pendirian hingga menginjak tahun pertama tercatat lebih dari 40 santri yang mengaji di sini. Oh ya… kami sengaja membuka peluang anak-anak yang berada di sekeliling farm kami, yaitu di desa Cadasngampar ini untuk mengaji di Rumah Tahfidz Akbar ini. Alhamdulillah hingga detik ini kami masih menggratiskan mereka untuk belajar Menghafal Al Qur’an bersama guru yang Al Hafidz.