Hari Jumat ini, 11 Maret 2016 saya mulai dengan aktivitas yang cukup membuat tergesa-gesa. Agenda utamanya adalah menghadiri pertemuan di BPOM di Jalan percetakan negara no 23 Jakarta Pusat untuk membicarakan Rencana Pelaksanaan Pendampingan UMKM Pangan untuk mendapatkan MD.
Ritual sehari-hari dimulai dari membangunkan Akbar dan Rahma untuk bersegera mandi dan sarapan. Ritual ini memang “jatah” saya untuk anak-anak. Jika memang tidak tergesa-gesa, saya mendampingi mereka dari mulai membangunkan shalat subuh, mandi, sarapan, dan mengantarkan mereka naik mobil dan da..da.. da… hingga mereka keluar pintu gerbang.
Ritual yang menyenangkan bukan?. Tidak semua pria bisa melakukan ini dengan bebas. Alhamdulillah.. saya diberi karunia memiliki waktu luang yang cukup untuk anak-anak tumbuh kembang dari mulai buka mata hingga menemani mereka tidur.
Pagi ini saya jadualkan jam 6.30 saya segera cabut dari rumah. Kali ini saya menumpang mobil yang antar susu, kemudian disambung naik angkot menuju stasiun bogor. Tiba di stasiun bogor pukul 08.00 ternyata kereta sudah penuh dan delay dikarenakan ada trouble di stasiun cilebut sehingga kereta yang lewat hanya menggunakan 1 jalur. Waw…. sudah terbayang pasti kami datang terlambat ke BPOM.
Frozeners bogor janjian untuk berangkat bareng dari stasiun bogor. Alih-alih mau bareng, akhirnya hanya saya dan ibu Nisa Risollaku yang bareng. Ibu Risa”pesona rasa” dan pak Kemal “nakjong” tidak berada dalam satu kereta.
Tiba di stasiun Cikini, dengan membayar tiket Rp. 4,000 rupiah, kami menunggu carik frozeners, bu Risa untuk bareng datang terlambat ke BPOM. Fikir kami, toh kalaupun buru-buru juga terlambat, ya sudah berangkat bertiga saja kesana.
Kami hadir pada pukul 10.00 WIB, 1 jam terlambat dari rencana pertemuan jam 09.00. Gak apa-apa deh.. yang penting niatan kami udah berangkat pagi. Pembahasan dipandu oleh direktur Surveilans, bapak Halim Nababan, memberikan materi step by step mulai dari registrasi program, pendampingan, survei awal, dst hingga tahapan HACCP dan mendapatkan sertifikasi MD. Ada 20 UKM yang difasilitasi untuk mendapatkan MD pada tahun 2016 ini.
Sebenarnya saya termasuk tamu tidak diundang, karena memang saya tidak termasuk ke dalam 20 UKM yang hadir mendapatkan fasilitas gratis tersebut. Saya hadir dalam kapasitas saya sebagai ketua Komunitas Frozenfood Indonesia, sebuah komunitas produsen makanan beku yang peduli akan keamanan pangan.
Sebagai sebuah komunitas Makanan beku, tentunya kami wajib untuk memiliki ijin edar MD. Karena ada resiko tinggi atau high risk dari produk yag kami buat. Dalam kesempatan tersebut saya sounding kepada forum bahwa di grup kami, grup telegram frozeners, kami aktif berdiskusi seputar bisnis makanan beku. Tidak hanya membahas masalah pemasaran produk atau kiat-kiat berjualan, kami juga sharing antar-member seputar kiat-kiat mendapatkan sertifikasi MD. Ada beberapa frozeners yang sudah melewati tahapan GMP dan bahkan ada yang sudah mendapatkan MD.
Pada kesempatan tatap muka tersebut, saya menjelaskan kepada bapak Direktur Halim bahwasanya komunitas kami ini memang sudah fokus sedari awal untuk mendapatkan MD. Karena cikal bakal komunitas ini berawal dari adanya BIMTEK yang diadakan oleh BPOM pada tahun 2015 yang menghadirkan 80 UKM sejabodetabek untuk pelatihan seputar keamanan pangan, kemasan, dan prosedur mendapatkan MD. Tentunya dengan komunitas makanan beku yang fokus ke MD, pihak BPOM tidak usah susah payah lagi mencari UKM yang layak untuk mendapatkan fasilitasi MD. Cukup dengan menghubungi kami dan minta data para frozeners yang sudah siap untuk pendampingan MD.
Begitulah… selepas shalat jumat, kami beramai-ramai menumpang mobil “miss MD”, ibu Linda Bakso Sehat menuju stasiun Manggarai.
Kembali saya menjalani ritual naik KRL dari stasiun Manggarai menuju Bogor. Oh yaa.. pembelian tiket sekarang sudah berbeda dari tahun lalu. Saat ini sudah otomasi tanpa Customer Service atau teller yang memberikan uang kembali dan memberikan kartu. Saat ini Kereta Api Indonesia menerapkan otomasi dalam hal pembelian tiket, pengisian ulang/deposit untuk trip berikutnya dan juga refund kartu seharga Rp.10.000 per kartu.
Saya akan ceritakan kesan-kesan saya selama di kereta di artikel berikutnya. Ada kisah Gadis Cantik Bermasker, yang membuat para frozeners di grup telegram frozenfood indonesia bertanya-tanya, siapakah dia gerangan, hehehe…. ntar yaa saya ceritakan di Bab berikutnya.